Sebutkan sejarah singkat masa kecil Nabi Muhammad SAW
B. Arab
rudi224
Pertanyaan
Sebutkan sejarah singkat masa kecil Nabi Muhammad SAW
2 Jawaban
-
1. Jawaban Via15102004
Tepat 50 hari setelah peristiwa penyerbuan pasukan gajah ke Ka’bah. Usia kandungan Aminah telah mencapai 9 bulan. Detik kelahiran kian dekat, Aminah mulai merasakan ada yang bergerak cepat di perutnya. Keringat mengucur deras dari tubuhnya, tangan mencengkeram kain selimut menahan sakit yang teramat. Dalam Sirah Nabawiyah dikatakan bahwa tali pusar Muhammad sang bayi dari rahim Aminah telah terpotong dan sudah dikhitan. Namun ada sejarah lain ulama berpendapat Muhammad kecil dikhitan kakeknya.
Senin Rabiul awal atau 22 April 571 M, lahir bayi bernama Muhammad hasil perjuangan sendiri dari Aminah. Dari Musnad Ahmad Aminah berkata “ketika aku melahirkan dari rahimku keluar cahaya menerangi istana-istana negeri Syam. Saat bayi ini lahir, berhala-berhala berjatuhan, istana Kisra terguncang dan api persembahan Persia padam. Aminah segera mengirim utusan kepada Abu Muthalib untuk mengabarkan kelahiran cucunya. Saat kakeknya itu tiba, tembikar tempat bayi Muhammad tiba-tiba terbelah 2. Abdul Muthalib sudah diberi tahu oleh raja Yaman, Saif bin Dzi Yasn, serta Umayah bin Abi Shalat bahwa cucunya akan jadi orang besar. Dari ibnu Hisyam diceritakan bahwa sang kakek membawa cucunya itu masuk Ka’bah seraya berdo’a syukur kepadaNYA. Ibnu Ishaq dan Baihaqi berkata bahwa seseorang mendatangi Aminah saat hamil “berilah bayi itu kelak kalau lahir namanya Muhammad, karena sesungguhnya dalam kitab Taurat dan Injil adalah Ahmad, semoga kelak ia dipuji penduduk bumi dan langit”. Saat sang kakek mengadakan aqiqah diundanglah para pembesar Quraisy, dan terjadilah dialog diantara mereka.
“Siapa nama yang kau berikan pada anak itu?”
“Aku akan beri nama Muhammad”
Semua yang hadir saat itu terkejut. Rasulullah SAW dalam Shahih Bukhari bersabda : Aku adalah Muhammad, Aku adalah Ahmad, Aku adalah Mahi (si penghapus) yang diutus untuk menghapus kekafiran. Aku adalah Hasyir (si penghimpun) yang mengumpulkan orang-orang. Dan Aku adalah Aqib yang artinya adalah nabi terakhir dan tak ada nabi setelahnya. Tradisi bangsa Arab, ketika bayi lahir harus disusui wanita lain. Aminah mematung berdiri didepan pintu menggendong anaknya. Ia menunggu cukup lama, menunggu kabilah Bani Sa’ad yang akan menjadi ibu susu anaknya itu. Namun tak satupun rombongan kabilah itu mau menghampirinya karena Muhammad kecil seorang anak yatim tak banyak harta. “Izinkan aku menjadi ibu susunya” ucap wanita yang diketahui bernama Halimah binti Abu Dzuai. Suaminya bernama Al-Harits bin Abd ullah Uzza. Halimah sekeluarga bukanlah orang berkecukupan. Dia datang ke Mekkah saat musim paceklik, mengendarai keledai putih yang kurus. Ia juga membawa anaknya yang masih kecil serta seekor unta yang sudah tak dapat menghasilkan susu. Allah maha berkehendak, saat hendak pulang seketika air susunya terasa penuh, iapun menyusui. Semenjak menjadi Ibu susu Muhammad SAW, Halimah merasa banyak diberi kemudahan , untanya dan kambingnya menghasilkan lagi. Setiap 6 bulan sekali Halimah datang ke Mekkah menemui Aminah hingga satu ketika masa susuan pun usai. Kami sangat berharap agar dia bisa tinggal bersama kami hingga kuat, karena kami dapat banyak berkah setelah dia saya susui. Dengan berat hati Aminah mengizinkan anaknya dibawa Halimah. Selain Muhammad, Halimah juga menyusui anak lainnya diantaranya Abdullah bin Harits, Hudzafah, dll. Saat Muhammad kecil berusia 4 tahun, suatu siang sedang bermain bersama anak-anak lain. Jibril datang. Dalam Shahih Muslim diceritakan tentang pembelahan dada Muhammad SAW sbb : tangan mungil anak itu dipegang Jibril, ini membuat kaget dan membuatnya pingsan. Jibril kemudian membuka baju Muhammad, membelah dadanya dan mengambil hatinya. Segumpal hati dikeluarkan kemudian Jibril mencuci “bagian syetan dari hati” tersebut dengan air zam-zam dalam bejana emas. Setelah itu ia menempatkan hati itu ketempatnya semula. Dada yang terbelah itu kembali seperti sedia kala. Anak-anak lainnya menjerit “Muhammad dibunuh!!!”, mereka saat peristiwa terjadi. Halimah terkejut, dan lebih terkejut lagi saat melihat anak itu berdiri, sehat, bahkan rona wajahya cerah memancarkan cahaya. Anas berkata : sungguh aku telah melihat bekas jahitan itu di dada nabi SAW (HR Muslim). Pembelahan dada ini menurut Ibnu askit terjadi saat usia Muhammad 10 tahun lebih sedikit. Dalam riwayat lain pembelahan kedua terjadi saat usia Muhammad 50 tahun saat peristiwa Isra’ Mi’raj (HR Bukhari). Mengenai pembelahan dada ini masih diragukan oleh kaum liberalis, rasionalis, orientalis, dan sebagian kaum muslim. Tapi bagi Allah tak ada hal yang mustahil. Saat Muhammad SAW berusia 6 tahun, Aminah mengajaknya mengunjungi makam ayahnya Abdullah di Yastrib (Madinah). Setelah 1 bulan disana, ketika mereka dalam perjalanan kembali ke Mekkah, suhu tubuh Aminah meninggi. Abdul Muthalib sang kakek cemas akan hal ini, rasa sakit aminah pun bertambah parah, sekujur tubuhnya menggigil. Sekian kisah singkat kelahiran dan sedikit masa kecil Muhammad SAW. Allahumma Salli’ala Sayyidina Muhammadin wa Aalihi Wasallim -
2. Jawaban Nurfadil02
Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir yang diutus ke muka bumi untuk membawa umatnya ke jalan yang benar. Beliau terlahir dari seorang ibu yang bernama Siti Aminah dan Ayah yang bernama Abdullah, yang dilahirkan pada hari Senin, 12 Rabiul Awal atau 22 April 571 M di kota Mekkah pada tahun Fiil (gajah) dan wafat pada tanggal 8 Juni 632 M di Madinah dalam usia 63 tahun. Nabi Muhammad dilahirkan dalam keadaan yatim, karena ketika nabi Muhammad masih dalam kandungan, Abdullah telah meninggal dunia. Nabi terlahir dari keluarga bangsawan Bani Quraisy. Nama lengkap Muhammad bin Abdullāh ini merupakan seorang yang terlahir dari keluarga Bani Quraisy yang membawa ajaran agama Islam. Nama Muhammad artinya orang yang terpuji. Nama ini diberikan oleh kakek tercintanya yaitu Abdul Muthalib.
Pada masa kerasulan Nabi Muhammad SAW tahun ke 10 pada saat “Amul Huzni” yaitu tahun duka cita dimana pamannya Abu Thalib dan istrinya Siti Khadijah wafat serta umat Islam dalam keadaan sengsara. Ditengah-tengah kesedihannya, beliau dijemput Malaikat Jibril untuk Isra’ Mi’raj yaitu melakukan perjalanan dari masjidil Aqsha ke Masjidil Haram sampai ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT dan untuk menerima perintah shalat lima waktu. Pada tahun 10 H nabi melakukan haji wada’ atau haji terakhir. Dalam wukufnya di Arafah, beliau menyampaikan khutbahnya yang berisi kan tentang larangan melakukan penumpahan darah kecuali dengan cara yang benar, larangan mengambil harta orang lain dengan cara yang tidak benar, larangan memakan harta riba, hamba sahaya harus diperlakukan dengan cara yang baik, dan agar umatnya selalu berpegang teguh kepada Al Qur’an dan Sunah Nabi SAW. Setelah berdakwah selama 23 tahun, beliau wafat pada usia 63 tahun.