B. Indonesia

Pertanyaan

Abu Nawas: Jatuh kepala di bawah.
Ada sebuah kisah tentang Abu Nawas. Dia di fitnah telah membunuh seorang yang memanjat kurma tumbang. Memang saat orang itu terjatuh, pertama kali melintas di sekitar itu adalah Abu Nawas. ketika Abu Nawas ingin membantu, orang - orang lain justru malah mengejarnya.
Tidak lama kemudian, berita inipun sampai ke telinga Sultan. semula Sultan tidak percaya dengan berita ini. Tetapi, karena banyak warga yang menuntut, akhirnya sang sultan memanggil Abu Nawas ke istana.
"Abu Nawas" kata Sultan "benarkah kamu membunuh seorang pemanjat pohon kurma??" lanjut Sultan kembali.
"Tidak tuanku, itu hanyalah fitnah" jawab Abu Nawas dengan tegas.
"Tetapi banyak orang yang menuduhmu sebagai pembunuhnya" kata Sultan kembali
"Tidak benar, tuanku. Saya mohon saksinya" kembali Abu Nawas bicara.
Sultan kemudian menatap kerumunan orang yang berada di teras. "Siapa diantara kalian yang sanggup menjadi saksinya?" seru Sultan.
Tiba tiba terdengar suara - suara "saya tuanku, saya tuanku!"
"Baik! Sekarang, majulah salah seseorang diantara kamu!" seru Sultan kembali.
Kemudian majulah salah seorang dari kerumunan tersebut dengan perawakan tinggi besar dan berhadapan dengan Sultan. Setelah memberi hormat, ia lalu menceritakan kejadiannya.
"saya mendengar jeritan seseorang diiringi suara seperti benda jatuh. setelah saya lihat, ternyata Abu Nawas telah membunuh orang itu. Ketika kami dekati, ia malah lari. karena itulah kami berfikir Abu Nawaslah membunuhnya." ceritanya.
"benarkah itu, Abu Nawas???" tanya Sultan kepada Abu Nawas.
"Tidak benar, tuanku. Saya lari karena di teriaki 'pembunuh' kemudian saya melihat mereka menghunus pisau dan pedang. saya masih sayang dengan nyawa saya, tuan. apa lagi istri dan anak saya." jawab Abu Nawas.
"Ya aku juga tahu, aku pun sayang dengan nyawaku." kata Sultan.
"Nah tuanku juga pasti akan lari kalau di sangka pembunuh. padahal tuanku tidak bersalah." celetuk Abu Nawas.
"Hus, kamu jangan ngomong sembarangan dengan sultan" bentak Perdana Mentri. Sultan segera menengahinya..
"biar saja! Dasar Abu Nawas!" kata Sultan.
Kemudian Sultan diam sejenak. Suasana pun hening. Tak ada yang berani berbicara sepatah katapun.
"baiklah" kata Sultan "berdasarkan saksi - saksi yang banyak, kamu ku nyatakan bersalah. kamu di hukum sebagaimana pemanjat pohon kurma itu mati. Kamu harus terjun dari pohon kurma dengan kepala di bawah. Laksanakan, Cepatt!"
Keputusan pun telah di berikan. seketika pula keluarga Abu Nawas menjerit sedih. Orang - orang lain bersorak kegirangan. Akan tetapi, Abu nawas tidak segera memanjat pohon kurma, tetapi ia malah pergi ke ujung kebun. Di sana ada satu batang pohon kurma yang telah tumbang. Tidak lama kemudian, Abu Nawas menaiki pohon kurma yang tumbang itu, lalu ia menjatuhkan diri dengan kepala di bawah.
Orang - orang yang menyaksikannya terkejut melihat aksi Abu Nawas itu. Sebagian dari mereka berteriak tidak puas. Akan tetapi Sultan malah ketawa. ia memberi hadiah kepada Abu Nawas karena kecerdikannya. Oleh karena itu, selamatlah Abu Nawas dari fitnah melakukan pembunuhan.

tolong dibantu jawab ya pliss soal bagian b, c dan d !

Abu Nawas: Jatuh kepala di bawah. Ada sebuah kisah tentang Abu Nawas. Dia di fitnah telah membunuh seorang yang memanjat kurma tumbang. Memang saat orang itu te

1 Jawaban

  • B.

    1. Abu Nawas, Sultan, Saksi, Perdana Menteri,
    2. -Tokoh Abu Nawas sifatnya baik, cerdik.
    -Tokoh Sultan sifatnya baik, adil.
    -Tokoh Saksi sifatnya jahat, tidak bijaksana.
    -Tokoh Perdana Menteri baik.

    C.

    3. Sultan meminta saksi dari kejadian tersebut.
    4. Abu Nawas dinyatakan bersalah lalu dihukum sebagaimana pemanjat kurma itu mati.
    5. Saat proses kejadian penghukuman Abu Nawas, Abu Nawas malah pergi keujung kebun, disana terdapat batang pohon kurma yang telah tumbang. kemudian Abu Nawas menaiki pohon kurma yang tumbang itu lalu menjatuhkan diri dengan kepala di bawah.
    6. Orang orang ya g menyaksikannya terkejut serta kecewa. sedangkan sultan malah tertawa karna kecerdikan yang dimiliki Abu Nawas.

    D.

    Abu Nawas telah di fitnah telah membunuh seorang yang memanjat kurma tumbang. setelah di panggil ke istana oleh sultan dan diminta keterangan saksi. Abu Nawas pun dinyatakan bersalah dan harus menerima hukuman yaitu. Abu Nawas dihukum sebagaimana pemanjat phon kurma itu mati. saat peroses penghukuman. Abu Nawas bertindak lain. ia malah pergi keujung kebun lalu memanjat sebuah pohon kurma yang telah tumbang lalu menjatuhi diri dengan kepala di bawah. setelah melihat kejadian tersebut sultan malah tertawa namun berbeda dengan orang orang yang hanya tidak puas dengan semua itu.