Ciri ciri paguneman.

Paguneman adalah istilah dalam bahasa Sunda yang artinya adalah percakapan atau dialog, yang memiliki ciri-ciri bahwa percakapan atau dialog tersebut adalah dua arah, saling menimpali atau saling tanya jawab, pesertanya terdiri dari dua orang atau lebih, dan kalimat yang digunakan adalah kalimat langsung.

Jika dilihat dari suasananya, ada dua jenis paguneman, yaitu paguneman resmi dan paguneman tidak resmi. Contoh paguneman resmi adalah seperti diskusi atau dalam bahasa Sunda dikenal dengan sebutan sawala. Sedangkan contoh paguneman tidak resmi adalah seperti percakapan sehari-hari dengan teman atau orang tua sendiri.

Di dalam paguneman terdapat beberapa aturan yang perlu diperhatikan agar paguneman dapat berjalan dengan baik dan efektif. Beberapa aturan yang perlu diperhatikan dalam paguneman tersebut adalah yang terkait dengan keras dan pelannya suara ata lafal, tingg rendahnya suara atau dalam bahasa Sunda disebut "lentong", pilihan kata-kata yang digunakan dalam paguneman, serta penjiwaan saat melakukan percakapan.

Terkait denga pilihan kata-kata yang digunakan dalam paguneman, dalam bahasa Sunda ada dua ragam bahasa yang digunakan. Sehingga khusus dalam paguneman yang menggunakan bahasa Sunda, perlu juga diperhatikan penggunaan ragam bahasa yang tepat, Dalam bahasa Sunda ada dua ragam bahasa, yaitu yang disebut Ragam Basa Hormat / Lemes (halus) dan Ragam Basa Loma (akrab).

Ragam Basa Hormat / Lemes biasa digunakan untuk berbicara dengann orang yang lebih tua atau orang yang dihormat. Sedangkan Ragam Basa Loma biasa digunakan untuk berbicara dengan teman yang sudah akran atau loma. Jadi dalam paguneman yang menggunakan bahasa Sunda jangan sampai salah dalam menggunakan ragam bahasa, karena jika salah akan sangat fatal akibatnya.